Wedang Uwuh: Minuman Para Raja-Raja Mataran Peningkat Imunomodulator

Di ruang-ruang keluarga atau kafe, minuman adalah salah satu intrumen pelengkap di dalam suasana perbincangan. Wedang uwuh menjadi pilihan tepat untuk menghangatkan suasana. Rasanya manis, Aromanya harum, Begitu diminum, tubuh terasa hangat dan segar. Membuat kebersamaan dengan keluarga atau teman menjadi kian akrab dan menyenangkan. Secara historis minuman ini sudah sejak dahulu di kosumsi turun-temurun sejak zaman Raja-Raja di Mataran, dan terbukti ramuan dari wedang uwuh terbuat 100% rempah alami.

Wedang uwuh merupakan minuman tradisional khas Yogyakarta. Kata uwuh secara harfiah berarti “sampah”. Kenapa dinamakan uwuh karena minuman ini terdiri dari berbagai macam bahan tumbuhan yang dicampur menjadi satu, dan jika dilihat akan tampak seperti sampah.

Diambil dari kisah Sultan Agung sebagai raja mataran di Yogyakarta (liat; www.hariantemanggung.com) perjalannanya mengarungi bukit-bukti untuk mencari tempat pemakaman keluarga raja. Sehingga Sultan akhirnya menemukan namanya Bukit Merak Imogiri (Bantul), singkat cerita sang Sultan memutuskan untuk bersemedi (menyepi) guna memantapkan hati.

Suatu ketika sang Sultan pada malam hari para pengawalnya disuruh untuk membuatkan minuman untuk menghangatkan tubuhnya. Kemudian membuatkan minuman semacam wedang secang. Seiring hari mulai terlalu larut malam, angin tertiup sangat kencang, sang Sultan hendak meminum wedang, tiba-tiba dedaunan, ranting jatuh tepat di gelas sang Sultan, sehingga tercampur, tanpa disadari Sang Sultan pun meminum tanpa rasa curiga serta aneh sedikitpun

Keesokan hari nya sang Sultan memerintahkan pengawalya untuk membuatkan minuman yang sama persis yang ia minum semalam, sang Sultan berkata minuman itu sangat memberikan efek yang bagus sehingga bisa menghangatkan tubuhnya dari tiupan udara dingin di imogiri. Akhir cerita merasa penasaran dengan perkataan sang Sultan dan ekspresi kepuasanya itu, para pengawal kemudian mengambil wadah minum sang sultan, guna memastikan minuman yang ia buat untuk sang Sultan, kemudian pengawal mengamati apa saja bahan-bahan yang sudah tercampur dalam minuman sang Sultan tersebut, dan meramuhnya pada malam selanjutnya. Dan akhinya minuman itu menjadi hidangan favorit lidah di kerjaan khas Yogyakarta dan masyarakat mereka pun memberi nama “Wedang Uwuh”.

Salah satu hasil riset terkemuka dari Prof. Dr. Ari Yuniastuti, M. Kes pakar Ilmu Gizi dan Kesehatan di Universitas Negeri Semarang mekemukakan fakta-fakta bahwa wedang uwuh sangat berkhasiat dan menyehatkan tubuh tidak akan lepas dari jenis bahan yang digunakan. Secara umum wedang uwuh terdiri dari beberapa rempah yaitu: jahe (Zingiber officinate), kayu Secang (Caesalpina sappan), cengkeh (Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum), kayu manis (Cinnamomum zeylanicum), daun pala (Myristica fragrans), sereh (Cymbopogon citratus), kapulaga, gula batu. Minuman wedang uwuh baik bagi kesehatan tubuh di antaranya untuk menyembuhkan batuk ringan, menambah stamina tubuh, dan meningkatkan kekebalan tubuh. (liat https://mipa.unnes.ac.id/v3/2021/06/)

Potensi wedang uwuh sebagai minuman fungsional dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber senyawa bioaktif yang memiliki fungsi sebagai imunomodulator. Selain itu, kandungan bahan-bahan yang berkhasiat dalam wedang uwuh telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan, antara lain sebagai antioksidan, antikanker, antiinflamaai, antihiperkolesteorolemia, dan antibakteri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa wedang uwuh merupakan salah satu minuman fungsional yang berasal dari bahan alam. (MBS)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *