Aturan-aturan Pluralistik Kontroversial pada Ajang Piala Dunia FIFA di Qatar 2022

Piala Dunia ‘FIFA World Cup’ merupakan pesta olahraga paling meriah yang menjadi magnet khususnya bagi pecinta bola di seluruh dunia. Hampir setiap orang setiap hari memburu tayangan ajang paling bergengsi ini diberbagai media baik langsung maupun tidak langsung. Kompetisi bagi tim nasional sepak bola dari negara-negara anggota FIFA (Fdration Internationale de Football Association) pada tahun 2022 ini digelar dengan meriah di Qatar. Tahun 2022 ini, Qatar menjadi negara yang berhasil mencetak rekor sebagai negara pertama kali di Timur Tengah yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Turnamen kelas dunia yang seharusnya menjadi kebanggaan bagi Qatar ini, ternyata di sisi lain terdapat kontroversi terkait dengan aturan-aturan yang diberlakukan. Sebagaimana telah di release di berbagai media, Qatar telah menyulut kontroversi dengan aturan pelarangan penjualan bir sejak beberapa hari menjelang piala dunia digelar. Selain itu, adanya agenda mengundang penceramah terkemuka ‘Zakir Naik’ di ajang bergengsi tersebut. Dan satu lagi, isu LGBTQ+ juga hadir mengisi ruang kontroversi tersebut. Ditengarai sebab dari kontroversi ini ialah penerimaan yang kurang terutama di bidang sosial-budaya. Terkait beberapa kontroversi tersebut, kebanyakan masyarakat Indonesia yang cenderung lebih pro terhadap kebijakan yang diterapkan oleh Qatar pada ajang Piala Dunia 2022 di negaranya itu.

  1. Isu Pelarangan Penjualan Bir

Isu terkait pelarangan minuman alkohol seperti anggur dan bir menjadi isu paling panas dan banyak dibahas terutama menjelang Piala Dunia. Qatar melarang penjualan minuman tersebut dikarenakan Qatar sendiri merupakan negara Muslim. Namun, diketahui Qatar sempat berjanji mematuhi ketentuan FIFA untuk mengizinkan penjualan alkohol walaupun pada akhirnya Qatar tiba-tiba melarang penjualan minuman beralkohol itu selama Piala Dunia pada dua hari menjelang laga perdana.

  1. Mengundang Penceramah Zakir Naik

Hujan kritik tak terhindarkan pada Qatar karena telah mengundang penceramah ‘Zakir Naik’ untuk berceramah di ajang Piala Dunia 2022. Selama ini Zakir Naik dikenal dengan ceramah-ceramahnya yang kontroversial seperti mengharamkan sepak bola profesional, terutama Piala Dunia. Ia juga kerap memicu kebencian antar-umat beragama dalam ceramahnya serta mempromosikan kegiatan yang melanggar hukum.

  1. Isu Anti-LGBTQ+

Qatar menetapkan aturan LGBTQ+ dan seks di luar pernikahan adalah kejahatan yang melanggar hukum pidana. Kebijakan tersebut menjadi perhatian serius dari penggemar sepak bola dunia yang kerap menyuarakan hak-hak LGBTQ+. Tentunya seruan ini langsung diprotes oleh sejumlah kelompok HAM serta komunitas LGBTQ+.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *