Cegah Ekstrimisme: FKUB Kab. Pasuruan Totalitas Bangun Narasi Moderasi Beragama

FKUB – Usai Lokalatih Penguatan Penyuluh dan Pemuka Lintas Agama di Kabupaten Pasuruan, hasil kerjasama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) , Yayasan Wakaf Paramadina, FKUB bersama Kementerian Agama Kab. Pasuruan hadirkan pemuka lintas agama, Kader Muda FKUB, 30 Penyuluh Agama PNS dan Non PNS, Lakpesdam NU dalam rangka tindaklanjut dari Lokalatih Bina Damai dan Upaya Pencegahan Ekstrimisme Kekerasan, di Aula Kemenag Lt. II (Jum’at/11/6/21).
“Salah satu kunci memelihara kerukunan adalah kemampuan kita, terutama tokoh agama dlm kelola mediasi konflik berbasis kekerasan, butuh pemahaman moderasi dalam beragama”, Ujar DR. H. As’adul Anam selalu Kepala Kemenag Kab. Pasuruan dalam sambutan pembukanya. Beliau menegaskan bahwa Penyuluh agama adalah pilar utama Kemenag untuk terus menangkal radikalisme dan ektrimisme agama, melalui aktifitas nyata di masyarakat.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah fkub.png


“Penyuluh agama adalah Duta Toleransi/Moderasi, berbaurlah dgn masy, perluas pengetahuan, tingkatkan ketrampilan memediasi sebuah konflik”, ungkapnya. Sementara itu, H. Saiful Anam selaku Ketua FKUB Kab. Pasuruan juga meyakinkan audience tentang keberadaan strategis penyuluh agama, karena jangkauan kinerjanya langsng bersentuhan dgn majlis-majlis taklim, ragam komunitas yang langsng bersentuhan dgn masyarakat.
“Sinergitas antar berbagai elemen harus kita bangun, melalui inovasi kegiatan maupun gerakan yang berkelanjutan, dalam melawan hasutan kebencian yang profokatif yang berujung pada ekstrimisme, apalagi terorisme”, jelas saiful, yang juga menjabat sebagai Sekretaris PCNU Kab. Pasuruan. Selaras dengan adagium “Mencegah lebih baik mengobati”, menjadi landasan bagi upaya-upaya lanjutan dlm membangun modal sosial, mengatasi prasangka, menciptakan kerangka kerja bagi penyelesaian konflik secara damai dan konstruktif di tingkat lokal.
Mahfudz Syawaludin, selaku fasilitator Focus Group Discussion memfasilitasi dialog forum Rencana Tindakan Lanjut (RTL) yang mengarah pada bagaimana langkah sistematis membangun menyebarkan kontranarasi, narasi alternatif dalam melawan media yang mengandung hoaxs, hasutan kebencian dan sebaran isu yang berpotensi anarkis. Selain itu, Niswah Mosayadatul Ghina, PC IPPNU Bangil sekaligus Bidang Pendidikan LitBang Humanist Center, menambahkan bahwa “kegiatan ini merupakan follow up dari pembinaan dari Yayasan Paramadina di Kota Batu beberapa waktu lalu. Dimana masing-masing peserta ditugaskan untuk menginisiasi konten-konten narasi alternatif pada media untuk menanggulangi gejala-gejala konflik horizontal yang disebabkan oleh konten-konten provokatif di media dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.” Melalui forum ini diharapkan setiap peserta dapat menjadi agen (cyber) sosial yang dapat menetralisir isu-isu provokatif yang menggejala di berbagai media yang ada.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *